Apa Itu Deep Learning? Pendekatan Baru yang Disebut Akan Gantikan Kurikulum Merdeka Belajar?
Pengertian Deep Learning - Beberapa waktu lalu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengemukakan ide tentang “Kurikulum Deep Learning” yang ramai diperbincangkan. Bukan hanya sekadar nama, Mu’ti melihat pendekatan deep learning ini sebagai cara untuk mengubah sistem pendidikan kita, menggantikan Kurikulum Merdeka Belajar yang digagas sebelumnya. Dalam acara "Pak Menteri Ngariung," Mu'ti menyampaikan bahwa deep learning ini tidak sekadar kurikulum, tetapi pendekatan baru yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan menyenangkan bagi para siswa.
Nah, apa sebenarnya deep learning ini? Bagaimana pendekatan ini bisa membawa perubahan signifikan? Yuk, kita telusuri!
Pengertian Deep Learning
Jika kita lihat dari kacamata pembelajaran, deep learning atau pembelajaran mendalam adalah cara belajar yang berfokus pada pemahaman mendalam dan penerapan ilmu ke kehidupan nyata. Jadi, bukan sekadar menghafal atau mempersiapkan diri untuk ujian. Konsep ini mengajak siswa untuk tidak hanya tahu, tetapi benar-benar paham dan mampu mengaitkan berbagai informasi.
Deep learning memiliki tiga elemen inti:
- Mindfull Learning: Memahami bahwa setiap murid memiliki keadaan dan kecepatan belajar yang berbeda-beda.
- Meaningfull Learning: Mengajak murid untuk berpikir kritis dan benar-benar terlibat dalam proses belajar.
- Joyfull Learning: Mengedepankan kepuasan belajar, sehingga siswa merasakan kebahagiaan dan memahami materi secara mendalam.
Bukan Sekadar Kurikulum, Tapi Pendekatan Belajar
Satu hal penting yang perlu ditekankan, deep learning ini bukanlah sebuah kurikulum kaku yang harus diikuti secara ketat. Menurut Mu'ti, ini adalah pendekatan pembelajaran yang diharapkan dapat membangun kemampuan siswa lebih baik. Dalam keterangannya, dia menegaskan bahwa saat ini Kemendikdasmen masih mengkaji lebih lanjut apakah Kurikulum Merdeka Belajar akan digantikan atau tidak.
“Belum ada keputusan soal itu, yang saya sampaikan itu soal pendekatan belajarnya,” ujar Mu’ti.
Manfaat Deep Learning bagi Murid
Pendekatan deep learning ini memiliki tujuan utama: meningkatkan keterampilan siswa dalam berpikir kritis, berkomunikasi efektif, dan bekerja sama dalam berbagai situasi. Mengapa ini penting? Karena keterampilan ini adalah hal yang akan bermanfaat sepanjang hidup, bukan hanya saat mereka bersekolah.
Dengan deep learning, siswa diajak untuk meneliti ide-ide baru secara mendalam, menghubungkan informasi baru dengan apa yang sudah mereka ketahui. Ini membantu mereka untuk memahami konsep, bukan hanya menghafal. Misalnya, dalam kelas matematika, siswa bukan hanya diajarkan rumus tapi juga diajak untuk menerapkan rumus tersebut pada situasi nyata yang relevan.
Cara Deep Learning Bekerja di Kelas
Bagi guru, menerapkan deep learning berarti melibatkan siswa secara aktif, memfasilitasi diskusi, dan menekankan hubungan antara materi yang diajarkan dengan kehidupan nyata siswa. Guru juga diharapkan untuk:
- Mengajak siswa berpikir kritis dan menyelesaikan masalah.
- Menghargai proses belajar siswa, termasuk kesalahan yang mereka buat.
- Bersikap adil dalam penilaian.
Misalnya, seorang guru sains yang menggunakan pendekatan deep learning mungkin akan meminta siswa untuk membuat proyek ilmiah sederhana yang relevan dengan lingkungan sekitar mereka, seperti menghitung dampak karbon atau menyusun solusi sederhana untuk mengurangi sampah.
Perbedaan Deep Learning dengan Surface Learning
Jika deep learning adalah pendekatan yang mengutamakan pemahaman dan penerapan, maka surface learning adalah kebalikannya. Surface learning lebih menekankan hafalan dan hanya sekadar menguasai materi untuk lulus ujian tanpa pemahaman mendalam. Siswa dalam sistem surface learning cenderung pasif, menerima informasi mentah tanpa mempertanyakan atau mengaitkannya dengan hal lain.
Dalam konteks surface learning, guru hanya fokus pada pengajaran fakta-fakta, dan siswa belajar dengan tujuan agar dapat mengingat jawaban saat ujian. Hal ini menghasilkan pemahaman yang dangkal, di mana siswa kurang memiliki keterampilan berpikir kritis dan analitis.
Tantangan dalam Menerapkan Deep Learning
Meskipun konsep ini terdengar sangat ideal, penerapan deep learning bukan tanpa tantangan. Di Indonesia, beberapa tantangan yang mungkin muncul meliputi:
- Sumber Daya Guru: Tidak semua guru memiliki keterampilan dan pelatihan yang diperlukan untuk mengimplementasikan metode ini secara efektif.
- Keterbatasan Fasilitas: Pendekatan ini sering kali membutuhkan fasilitas dan alat yang lebih modern untuk mendorong pembelajaran yang lebih interaktif.
- Kebiasaan Belajar Siswa: Banyak siswa yang sudah terbiasa dengan metode belajar hafalan, sehingga memerlukan adaptasi agar bisa mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
Mengapa Deep Learning Penting untuk Pendidikan di Masa Depan?
Salah satu alasan utama kenapa deep learning menjadi perhatian adalah karena pendekatan ini lebih sesuai dengan kebutuhan dunia modern yang dinamis. Saat ini, keterampilan seperti kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan kerja sama menjadi sangat penting di dunia kerja. Dengan kata lain, dunia membutuhkan individu yang tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga adaptif dan inovatif.
Pendekatan deep learning ini membuka kesempatan bagi siswa untuk lebih berfokus pada minat mereka sendiri, mengelola waktu dengan lebih baik, dan mengembangkan rasa ingin tahu.
Post a Comment for "Apa Itu Deep Learning? Pendekatan Baru yang Disebut Akan Gantikan Kurikulum Merdeka Belajar?"