Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Fase A (Kelas 1 & 2) Kurikulum Merdeka
Di dalam dunia pendidikan, salah satu aspek penting yang harus dikuasai oleh peserta didik adalah kemampuan berbahasa. Bukan sekadar untuk berbicara atau menulis, kemampuan berbahasa juga mencakup cara menyimak, memahami, dan mengekspresikan ide secara santun dan efektif. Mari kita lihat lebih dalam mengenai capaian umum yang diharapkan dari peserta didik dalam hal kemampuan berbahasa.
Pada artikel ini akan membahas tentang capaian pembelajaran bahasa indonesia untuk kelas 1 dan 2 SD.
Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Fase A (Kelas 1 & 2)
Membangun Kemampuan Berbahasa yang Efektif
Kemampuan berbahasa sangatlah penting untuk mengembangkan kemampuan bernalar dan berkomunikasi. Peserta didik tidak hanya belajar mengucapkan kata-kata, tetapi juga mengasah kemampuan untuk mengekspresikan diri, memahami orang lain, dan menyampaikan pesan secara tepat dan santun. Tujuannya, agar peserta didik dapat berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa di sekitar mereka dengan nyaman dan penuh percaya diri.
Peserta didik yang memiliki kemampuan berbahasa yang baik dapat menyampaikan perasaan dan gagasannya dengan jelas. Mereka juga dapat berpartisipasi dalam percakapan atau diskusi sederhana, baik di antara teman sebaya maupun dengan banyak pendengar.
Selain itu, kemampuan berbahasa yang efektif juga mencakup peningkatan penguasaan kosakata. Peserta didik didorong untuk terus memperkaya kosakata melalui berbagai kegiatan, seperti membaca, menonton, berdiskusi, dan menulis. Dengan kata lain, belajar bahasa adalah proses yang terus berkembang seiring dengan pemahaman terhadap topik yang beragam.
Menyimak dengan Perhatian
Salah satu elemen penting dalam capaian berbahasa adalah kemampuan menyimak. Peserta didik diajarkan untuk menjadi pendengar yang baik, penuh perhatian, dan terbuka terhadap berbagai informasi lisan. Ini bukan hanya soal mendengarkan kata-kata, tapi juga memahami pesan yang disampaikan melalui media audio, teks yang dibacakan, instruksi lisan, hingga percakapan sehari-hari.
Melalui latihan menyimak yang terstruktur, peserta didik mampu menangkap pesan inti dari apa yang didengar. Ini berguna dalam kehidupan sehari-hari ketika mereka harus mengikuti instruksi atau memahami pesan dalam konteks sosial tertentu. Intinya, menyimak adalah fondasi yang penting untuk membangun keterampilan berbahasa lainnya.
Membaca dan Memirsa dengan Minat
Kemampuan membaca dan memirsa juga menjadi salah satu pilar dalam capaian pembelajaran berbahasa. Peserta didik dilatih untuk menjadi pembaca dan pemirsa yang kritis. Mereka diharapkan mampu membaca kata-kata yang sudah dikenali dengan lancar dan memahami informasi dari berbagai sumber, seperti bacaan atau tayangan yang terkait dengan kehidupan sehari-hari, narasi imajinatif, dan puisi anak.
Selain itu, peserta didik juga dibiasakan untuk memaknai kosakata baru dengan bantuan ilustrasi, sehingga mereka dapat lebih mudah memahami makna yang terkandung di dalam teks. Kegiatan ini tidak hanya memperluas wawasan, tetapi juga membantu mereka menjadi pembaca yang lebih baik dan lebih terampil dalam menginterpretasikan informasi.
Berbicara dan Mempresentasikan dengan Santun
Keterampilan berbicara menjadi kunci penting dalam berkomunikasi. Peserta didik dilatih untuk berbicara dengan santun tentang berbagai topik yang dikenalinya, menggunakan intonasi dan volume yang sesuai. Penting bagi mereka untuk merespons pertanyaan dan komentar dari orang lain secara baik dan sopan, sehingga interaksi yang terjadi dapat berjalan dengan lancar.
Peserta didik juga diberi kesempatan untuk mengungkapkan gagasannya secara lisan, baik dengan atau tanpa bantuan ilustrasi. Kegiatan seperti ini dapat meningkatkan rasa percaya diri peserta didik dalam berbicara di depan umum dan menceritakan kembali informasi yang didengar atau dibaca.
Menulis: Mengembangkan Keterampilan Dasar Menulis
Menulis merupakan keterampilan yang tidak kalah penting. Peserta didik dilatih untuk menulis dengan benar sejak awal, termasuk cara memegang alat tulis, jarak mata dengan buku, hingga kemampuan menebalkan garis atau huruf. Dengan latihan yang berkelanjutan, peserta didik dapat mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik.
Dalam proses menulis, peserta didik dilatih untuk menyusun teks deskripsi dengan kalimat sederhana, menulis tentang pengalaman pribadi, menceritakan kembali teks fiksi, menulis prosedur sederhana, hingga menyusun teks eksposisi tentang kehidupan sehari-hari. Semua ini dirancang untuk membekali peserta didik dengan keterampilan menulis yang memadai agar dapat menuangkan gagasan mereka dalam bentuk tertulis.
Kesimpulan
Capaian pembelajaran berbahasa bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi komunikator yang baik, pendengar yang kritis, pembaca yang cerdas, dan penulis yang terampil. Dengan menguasai elemen-elemen menyimak, membaca, berbicara, dan menulis, peserta didik akan memiliki bekal yang cukup untuk berinteraksi dengan lingkungannya serta menyampaikan gagasan dengan lebih percaya diri. Penguasaan bahasa bukan hanya tentang berkomunikasi, tetapi juga membangun kemampuan berpikir kritis dan bersikap santun dalam berinteraksi.
Dengan pendekatan yang komprehensif, pembelajaran bahasa tidak hanya berfokus pada keterampilan teknis, tetapi juga pada pengembangan karakter peserta didik dalam berkomunikasi. Inilah yang menjadi esensi utama dari capaian umum pembelajaran berbahasa.
sekian artikel tentang capaian pembelajaran bahasa indonesia fase kelas 1 dan 2 sd, semoga dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan untuk guru dan murid.
Sumber : Merdeka Mengajar
Post a Comment for "Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Fase A (Kelas 1 & 2) Kurikulum Merdeka"